Kemarin air berebut untuk mengabutkan bumi
menggeliatkan benih kuncupnya mengarah
matahari
batang mengembang menjulur memanjang
akarnya dikuatkan oleh hilangnya dahaga
isteri dan anak-anakku bersorak melompat
bersama tepat datangnya bulir-bulir air
membeku
membasuh daki di tiap kaki pedagang
kehidupan
meski tak sebersih yang diharapkan si
penunggang kuda
karena banyaknya kaki mengelilingi selama lima belas hari
Kini matahari menyapa tepat di atas kepala
membakar dan mengeringkan keinginan
kerontang tempayan semakin menjauhkan
panggang
debunya mematikan jilatan api pada tungku
keringnya meretakkan cangkir tanah liat
tempat minum susu anak-anakku
rasa kepuasan si pedagang kehidupan
mengembang lewat senyumannya
karena napas yang dijajakannya laris terjual
dalam lima
belas hari berlalu
Akhirnya..setengahnya bulan keriangan sisa
bulan sabitnya kekeringan
Surabaya, 1 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar