WANITA
DI RATUSAN RIBU METER DARIKU
Kamu ada diantara dua kaki langit
Ratusan ribu meter dari tempatku
berdiri
Kadang tampak nyata di sisi mata
Sekali waktu menjauh tak menentu
Ketika aku mencoba mendekat
Menyentuh nurani yang terhalang sekat
Jejakmu tak bergeming setapak
sejengkal
Lalu bersembunyi di balik kabut
menebal
Aku coba berkeliling menemukan pintu
hati
Sekedar saat awal mengunjungi duniamu
Yang kucari menampakkan diri tapi
sembunyi
Terhalang ratusan ribu meter jarak
ditempuh
Hatiku mengatakan pintumu terbuka
Bahkan segala isi jiwa putih dan
hitam
Terbaca meski tanpa ejaan dan kata
Di kejauhan tatkala kuberdiri di
kelam
Tapi tak juga kutemukan kunci pembuka
Jiwaku coba menerka permainan lambang
Penuh kehati-hatian biar makna tak
hilang
Salah tafsir dan sangka bukan
penghalang
Memberi nilai pembaca hati tak ragu
bimbang
Ini permainan rasa yang di antara
Bisa tidak dan ya jawabannya
Bisa tertawa dan kecewa akibatnya
Bisa sementara dan selamanya rasanya
Wanita di sana…ratusan ribu meter
dariku
Lembut lemahmu membuat bertekuk lutut
dunia
Kehalusan kulitmu menampakkan
keperkasaan
Kedekatanmu padaNya menambah
kecantikan
Mampu membuka tingkab-tingkab langit
cahayaNya
Wanita di sana…ratusan ribu meter
dariku
Keibuanmu mampu mengenalkan gegap
gempita dunia
Pada dua kuntum bunga harapan hidupmu
Tanpa harus tenggelam terbawa deras
arusnya
Kesendirianmu mengajarkan kearifan
bagaimana kelak menggenggam dunia …
Pada dua bidadari cantik buah cintamu
“dari kisah cerita singkat perjalanan
hidup bersamanya..”
meski tak selesai latar, penokohan,
dan sudut pandang
karena DIA
sang penulis mengambilnya
Wanita di sana…ratusan ribu meter
dariku
tetaplah menjadi lembut halus dalam
keperkasaanmu
tetaplah dekatkan cantikmu pada-NYA
tetaplah dalam keibuan buat dua buah
hatimu
tetaplah mencoba lanjutkan cerita
hidup ini
sampai lembar akhir buku….
Suroboyo, setengah loro awan
Senin selawe juni rongewu molas