Rabu, 05 September 2012

RAISA SAHABAT KECILKU


RAISA SAHABAT KECILKU

Berjalanlah waktu senja temaram menjelang meredup
Kepenatan yang kubawa memarkan pangkal kaki
Seketika sirna bersama tatap sayu matamu
Lewat  minyak rempah penghangat tubuhmu sore ini
Aromanya menyusup sepertiga pintu kayu tertutup

Raisa teman kecilku,
Kemanjaan menggemulai mengibar hitam pekat rambutmu
Bermain dalam kenakalan alami keluguan masa hijaumu
Membalut tingkah celoteh dalam kepolosan keriangan
Seakan menjadi pengiring gontainya senja berjalan
Dalam kepengapan petak kamar tiga kali tiga
Kekeh tawamu menyambut lesu tapak kaki sepatu
Menggantikan rona canda tawa anakku nun jauh di sana

Raisa kawan kecilku,
Maaf jika tak banyak waktu untukmu
Bermain mengenal dunia menyambut malam
Karena gelap temaram nian pada penghujung
Rasa kantukmu mengajak segera memapar selimut
Botol susu merindukan genggam pelukanmu
Panggilan lembut kasih sayang mama menyambut
Membimbing menyiapkan keindahan esok pagi

Raisa kecil, temanku . . . .
Jika pendeknya sisa waktu sore ini menghalangi
Dongeng ceritaku yang kunyanyikan di telingamu
Usah kau gundah karena petang menyusul esok hari
Merenggeklah Raisa seperti bidadariku nun jauh di sana
Nyanyian cerita akan kulagukan dengan segera
Karena engkau, Raisa, penyapu kesendirian hati
Jelmaan buah kisah cinta kasih sementara waktu
Pengganti tangis tawa anakku nun jauh di sana

Raisa kecil, kawanku…..
Terima kasih masih kau berikan waktumu
Menemani sepi kepengapan tiap petang
Pada tiga kali tiga  petak milik kakekmu.

                                    Surabaya, 5 September 201