Senin, 21 November 2011

AKU INGIN BERDOA


Tuhan pagi ini aku ingin berdoa bersama sembilanbelas muridku
Di kelas meski tanpa hening sunyi karena hati mereka enggan
Melupakan nikmatnya sarapan pagi tadi bersama pembantunya

Tuhan pagi ini aku berdoa bersama enambelas muridku
Di kelas meski tanpa ada kesenyapan dini hari
Karena tiga muridku tak masuk kelas “sakit” kata ibunya
Meski sesungguhnya keyakinanku berkata mereka masih lelap tidur
Karena semalam hingga jelang fajar terkena tipuan permainan
Dunia tak sebenarnya maha cipta teknologi yang makin men”dewa”

Tuhan pagi ini aku berdoa bersama sepuluh muridku
Di kelas tetap dalam kegaduhan yang membentuk pola kebiasaan
Karena sembilan muridku sengaja tak menampakkan kesatriaannya
Hanya untuk memamerkan solidaritas lepas kendali

Tuhan pagi ini aku masih berdoa bersama tiga muridku
Di kelas masih dalam keriuhan gaya belajar hidup mereka
Bak lebah rimba menjaga sarang madunya
Karena delapan muridku sakit yang delapan tertular wabahnya

Tuhan pagi ini aku berdoa sendiri tanpa satu pun muridku
Kali ini dengan keramaian hiruk pikuk tanda tanya hatiku
dimana kemana sedang apa dan bagaimana mereka

Tuhan, aku ingin berdoa besok pagi di kelasku
Dalam kesenyapan hening sunyi tanpa kegaduhan pikiran
Tanpa keriuhan suara dengung lebah penyengat kepala
Bersama sembilan belas muridku

Mudah-mudahan serum imunisasi saat ia bayi
Mengebalkan dirinya dari pengaruh kerapuhan
Pikiran jiwa kepribadian karakter dan ketaatannya padaMu

Dan amin dalam doaku tak sia-sia
                  
                             Surabaya, 15 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar