Kamis, 11 Juni 2015

KARENA ADA DALAM WARNA PUTIHMU


DALAM WARNA PUTIHMU

Aku mencoba sambil menari-nari
merajut bunga merangkai kata
kuselipkan pada padatnya waktumu
agar indah redup sayu mata itu

Aku mencoba berlari-lari
mengubah kehendak menjadi harapan
untuk menyegarkan lelah jemarimu
setelah kau pakai menandai keceriaan
bersama jiwa yang menyebutmu Bunda

Tak akan kuberani menarik
apalagi sampai menghardik
takut kuku panjangku melukai hatimu
meski sekali waktu kaupun merasa
“sudah terlanjur luka…”
tapi darah tak menetes merah
lukamu pun  enggan membuka
hingga mengering sendiri
seiring perjalanan waktu

Putihmu kekuatan dekatnya Tuhan
sedang dalam putihmu aku kelabu

Putihmu pagar kawat berduri
tak mudah terlewati dan perlu hati-hati

Putihmu melenyapkan kesadaran
menyamarkan tiap warna kilauan

Di depan putihmu aku tak berdaya
kekuatanku menyusun kata sirna seketika
terkalahkan warna putih kesucian hati
yang semerbak harumnya wujud nyata
pada pesona rupawan nan cantik halus
dari gemulainya langkah gerak tutur budimu

Luapan gelora samuderaku surut menyusut
Tak hendak hati 
memporak porandakan putih itu
Tak sampai niatku 
mencerabik keindahan mimpi

Doa pujian kebesaranNYA 
melantun dari bibirmu
bak cerita siang hari 
dan kidung pada malamnya
tak nampak waktu menghela napas sedetik
sampai dini pada batas pagi memetik hari
tak kutemukan kelelahan dan keputusasaanmu
menghentikan niat hasrat mimpi indahmu
sampai DIA penguasa segala penguasa
menjawab nyanyian pujian dan doa..
dalam lembar-lembar warna putihmu

                                                                        suroboyo rolas patangpuluh
sepuluh juni rongewumolas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar