Selasa, 28 Juli 2009

PERJALANAN PULANG

Sekali saja keinginan ini
melintas tak sampai batas
membawakan rindu pada cakrawala
tiupannya membakar jerami
hingga angan tak gemulai lagi
saat tirai penutup bingkai
berkerut dan menutup

Aku mencoba menyisihkan kecewa
agar rinduku ini keras membatu
Bayangan penjuru pada sisi jalan
penentu jarak antarwaktu
antara kota yang tak sama biru
Napasnya memanggang ingatan
mencoba merajut senyuman
pada lembar bibir mungil mengering
Barisan rimbunnya semak
belukarnya menghangatkan batang jati
yang menyusur sepanjang rel kereta api
Nyanyiannya laksana mantra
mengalun dari mulut hitam
pengasong koran kumal
yang melesatkan beribu warna tipu daya
mencoba membius hasrat agar terpikat
mencoba melelapkan agar tersesat

Tak hendak kuliarkan peduliku
karena rinduku terlampaui arti
dan tak akan kubiarkan
ujung kertas sampulnya terluka
selama suara derit kaki-kaki besi
dan siulan cerobong di penghujung
membangunkanku

Surabaya, 28 Juli 22009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar